BPPP TEGAL (20/6) - Tambak Udang Vanamae dengan tingkat teknologi Intensif penggunaan kincir air mutlak diperlukan karena padat tebar udang yang tinggi tentu saja membutuhkan suplai oksigen yang cukup. Permasalahan yang dihadapi tambak intensif adalah beban listrik yang tinggi untuk mengoperasikan kincir tambak yang di pasaran hampir seluruhnya menggunakan motor listrik 3 phase sehingga harus dilengkapi konverter yang merubah motor 3 phase menjadi 1 phase.
Kincir tambak |
Jaringan PLN yang masuk ke perkampungan tambak tradisional pada umumnya menggunakan 1 phase untuk merubah jadi 3 phase membutuhkan biaya cukup tinggi karena membutuhkan kabel besar dan konsumsi listrik juga besar.
Agus Widiyanto, Widyaiswara BPPP Tegal, telah berinovasi mengubah motor listrik 3 Phase menjadi 1 phase yang diberi nama oleh Kepala BPSDMKP, Dr. Ir Suseno Sukoyono, pada acara kunjungan kerjanya ke BPPP TEGAL (Sabtu, 14/6).
HENKITA (Hemat Energi Kincir Tambak). Kincir dengan motor listrik 3 phase memerlukan biaya perhari Rp 55.000, dengan adanya converter HENKITA dapat dihemat menjadi Rp 20.000, per hari per kincir (menghemat 50 s/d 60 persen biaya listrik/ kincir). HENKITA sedang diuji coba di tambak BUSMETIK (Budidaya Udang Skala Mini Empang Plastik) milik Sekolah Usaha Perikanan Negeri Tegal dengan luasan tambak 1000 m2 perpetak menggunakan kincir 4 buah .
HENKITA hasil kreasi salah seorang Widyaiswara BPPP Tegal |
Tambak udang BUSMETIK masih dalam uji coba pertama di Tegal menggunakan padat tebar udang Vanamae 150 ekor per m2 diharapkan dalam 1 petak dapat panen udang Vanamae 1600 kg dalam waktu 90 hari. Apabila uji coba ini berhasil maka diharapkan geliat tambak udang intensif di kota dan kabupaten Tegal dan sekitarnya akan bergairah kembali seperti pada tahun 1990 an yang pernah jaya.
Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan Tegal juga akan melatih masyarakat agar dapat menerapkan budidaya udang dengan system Busmetik yang sekarang telah berhasil dikembangkan oleh Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta di Serang Banten, Pemerintah Kabupaten Pacitan , SUPM Bone Sulawesi Selatan , SUPM Ladong Aceh, dan SUPM Kota Agung Lampung. Dari hasil uji coba di 5 titik tersebut menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Uji coba Konverter ini masih harus dievaluasi tingkat keberhasilannya terutama kemampuan supplai oksigen terlarutnya, Agus Widiyanto bersama tim innovator dari BPPP tegal akan memantau ketersediaan oksigen dengan penerapan Henkita, kalau berhasil maka akan dapat menghemat penggunaan listrik dan mudah diterapkan petambak kecil.
oleh : HERI EDI
Untuk informasi dan pemesanan dapat menghubungi :
AGUS WIDIYANTO, S.St.Pi
081393100473
AAN SUPRIATNA, S.St.Pi
085718435615 / 085223064238
No comments:
Post a Comment