Tuesday, August 5, 2014

Membuat Pakan Ikan Buatan : Teknik Pembuatan Pakan Ikan

Dalam pembuatan pakan ikan, bahan yang digunakan dibagi menjadi 2 bagian menurut kandungan protein yang dikandungnya yakni bahan suplemen dan bahan basal.

Bahan suplemen yaitu yaitu bahan untuk pembuatan pakan yang memiliki kandungan protein lebih dari 20%. Sedangkan bahan basal yaitu yaitu bahan baku untuk membuat pakan dengan kandungan protein kurang dari 20%.

Contoh bahan baku suplemen

Contoh bahan baku basal

Bahan tambahan
  • Vitamin
  • Mineral
  • Minyak Ikan

TEKNIK PEMBUATAN PAKAN IKAN
Secara umum pembuatan pakan ikan dibagi menjadi 8 tahap yakni :
  1. Menyusun formulasi bahan yang akan digunakan
  2. Penggilingan bahan baku
  3. Pengayakan bahan baku
  4. Penimbangan bahan baku
  5. Pemcampuran bahan baku
  6. Pencetakan
  7. Penjemuran
  8. Pengepakan
Hal pertama yang dilakukan dalam pembuatan pakan ikan yaitu menyusun bahan baku yang akan digunakan. dalam penyusunan ini diperlukan perhitungan yang tepat agar mendapatkan pakan/pelet dengan kandungan protein sesuai yang kita inginkan. Metode penghitungan bahan yang umum digunakan adalah dengan menggunakan metode person square atau lebih dikenal metode kotak. Metode ini digunakan untuk menentukan jumlah bahan baku yang akan digunakan. Hasil yang diperoleh diharapkan mendekati kandungan protein yang dikehendaki.

1. Menyusun Formulasi Bahan
Contoh penggunaan metode kotak dari dua jenis bahan baku :
Tersedian bahan baku dedak halus dengan kandungan protein 9,6% dan tepung ikan dengan kandungan protein 60%. Dari kedua jenis bahan baku tersebut ingin dibuat pelet sebanyak 20 kg dengan kandungan protein 30%.

Perhitungan prosentase bahan

  

Jadi kebutuhan baku untuk masing - masing bahan adalah sebagai berikut :
1. Dedak halus = 59,5% x 20 kg = 11,9 kg
2. Tepung ikan = 40,5% x 20 kg = 8,1 kg

Contoh penggunaan metode kotak dari lebih dari 2 jenis bahan baku :
Tersedian bahan berupa dedak halus protein 9,6%, bungkil kelapa protein 13,45%, tepung ikan protein 60%, dan tepung kedelai protein 44%.Dari bahan tersebut akan dibuat pakan buatan/pelet sebanyak 30 kg dengan kandungan protein 30%.

Perhitungan prosentase bahan :


Prosentase masing - masing bahan :


Jadi kebutuhan masing masing bahan adalah sebagai berikut :

2. Penggilingan Bahan Baku
Bahan pakan yang sudah kering digiling sampai menjadi partikel yang ukurannya halus dan seragam. Hal ini bertujuan supaya pakan ikan yang dihasilkan padat, kompak dan tidak mudah hancur.
Penggilingan bahan baku

3. Pengayakan Bahan Baku
Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan bahan baku yang halus, agar pada saat penggilingan pelet menjadi kompak dan tidak mudah pecah.
Pengayakan bahan baku
4. Penimbangan Bahan Baku
Apabila sudah dilakukan penghitungan maka akan didapat berat masing – masing dari setiap bahan yang akan digunakan. Langkah selanjutnya yakni melakukan penimbangan bahan sesuai dengan hasil perhitungan sebelumnya. Timbangan yang digunakan ada dua yaitu timbangan digital dan timbangan biasa.
Penimbangan bahan baku
5. Pencampuran Bahan Baku
Pencampuran bahan baku menggunakan mixer besar agar hasilnya merata. Dalam pencampuran jangan lupa menambahkan perekat bisa berupa tepung tapioka yang sudah dimasak dengan air sehingga menjadi bentuk seperti lem. Untuk 1 kg bahan membutuhkan 50 gram tepung tapioka. Selain perekat tambahkan juga bahan pelengkap seperti vitamin dan mineral sebanyak 2 gram untuk 1 kg bahan.
Pencampuran bahan
6. Pencetakan Bahan Baku
Bahan yang sudah tercampur merata dimasukkan kedalam mesin pencetak dan dicetak sampai habis. Pellet yang sudah dicetak ditampung pada tempat penjemur/tampah.
Pencetakan bahan baku
7. Penjemuran/Pengeringan
Sebelum dijemur dibawah matahari, pellet yang selesai dicetak dimatangkan terlebih dahulu. Pematangan dilakukan dengan cara memasukkan pellet kedalam mesin pengering dan dimasak selama ±30 detik. Hal ini bertujuan mematangkan pellet sehingga pellet menjadi tidak mudah hancur. Pellet yang sudah dimasak selanjutnya dijemur dibawah sinar matahari selama 2 – 3 hari.
Penjemuran
8. Pengepakan
Pelet yang sudah kering tidak langsung dipak, karena pellet masih panas dikhawatirkan apabila langsung dipak akan menimbulkan uap air didalam karung sehingga pellet menjadi basah dan dengan mudah akan menimbulkan jamur. Setelah dijemur pellet didiamkan terlebih dahulu sampai dingin ±30 – 60 menit kemudian dipak menggunakan karung yang didalamnya sudah diberi lapisan plastic. Tiap kantong diisi 30 kg, selanjutnya ditutup dengan cara menjahit karung  serapat mungkin.
Pengepakan pakan
9. Penyimpanan
Pelet yang sudah dipak harus disimpan dengan baik. Pellet yang sudah dikarungi kemudian disimpan kedalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari langsung. Lantai ruangan diberi kayu/falet agar tidak bersentuhan langsung dengan lantai.
Peyimpanan pakan digudang

Demikian proses pembuatan pakan buatan untuk ikan.

Semoga bermanfaat...

No comments:

Post a Comment