Wednesday, October 7, 2015

Cara Pemeliharaan Alat Penangkap Ikan Dari Serat Alami

PELAPUKAN
Faktor-faktor yang menyebabkan pelapukan serat yang mengandung cellulose adalah:

  1. jenis serat
  2. suhu air
  3. daya pelapuk air
  4. durasi terendamnya
Perawatan alat penangkap ikan


PENCEGAHAN PELAPUKAN
Metode pengawetan, yang menunjukkan efektivitas tinggi adalah: metode testalin dan metode tannin plus potassium bichromate (Klust, 1973).


1. Metoda Testalin

Menurut Klust (1973) jaring yang terbuat dari serat alami direbus selama 30 menit dalam larutan yang terdiri dari agent tannin (2%) yang ditambah cuprous oxide (1%). Setelah jaring dikeringkan, perlakuan diulangi lagi dengan menambahkan 2% tannin tanpa testalin. Ada juga setelah perlakuan kedua selagi webbing masih basah dicelup dengan carbolineum.



2. Metode tannin plus potassium bichromate
Metoda tannin plus potassium bichromate (terbaik untuk bahan alat penangkap ikan), dilakukan dengan cara : Webbing  yang terbuat dari serat alami direbus selama 30 menit dalam larutan yang terdiri dari agent tannin (2%)  Setelah webbing dikeringkan, direndam selama satu jam dalam larutan potassium bichromate (3%), kemudian dicuci dengan air dan dikeringkan.

Proses ini diulangi dengan menambahkan tannin (2%).  Selanjutnya webbing dicelup dalam larutan carbolineum. Kedua metode ini menyebabkan seluruh permukaan serat terbungkus oleh anti bakteri, merembes ke kulit ari (cuticle) dan dinding-dinding cell.


PENGAWETAN
Tujuan pengawetan (preservation) untuk serat alami secara umum dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu :
1. Sterilisasi
Sterilisasi adalah sutau metode membunuh bakteri-bakteri pembusuk yang sudah ada dan hidup di dalam alat (diantara serat). Metode ini dapat dilakukan dengan cara merebus bahan di media air pada suhu dibawah titik leleh bahan dan dapat pula dilakukan dengan cara menjemurnya dibawah sinar matahari langsung. Kedua cara ini tidak menggunakan bahan pengawet.

2. Proteksi
Proteksi adalah suatu metode melindungi bahan  dari pengaruh dan aktifitas bakteri-bakteri pembusuk.Proteksi ini salah satunya dapat dilakukan dengan cara melapisi bahan dengan suatu lapisan tipis (film) dari larutan tembaga sulfat, larutan produk minyak, atau larutan nabati.

3. Gabungan sterilisasi dan proteksi.
Metode pengawetan ini adalah menggabungkan metode pengawetan sterilisasi dan metode pengawetan proteksi. Metode ini dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mensterilkan bahan kemudian memproteksinya.
























No comments:

Post a Comment