Seminar merupakan suatu pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah pimpinan ketua sidang (guru besar atau seseorang ahli). Pertemuan atau persidangan dalam seminar biasanya menampilkan satu atau beberapa pembicaraan dengan makalah atau kertas kerja masing-masing. Seminar biasanya diadakan untuk membahas suatu masalah secara ilmiah. Yang berpartisipasi pun orang yang ahli dalam bidangnya. Seminar tentang pemasaran suatu produk, tentu dihadiri oleh para pakar bidang pemasaran. Seminar pendidikan tentu saja dihadiri oleh para ahli pendidikan. Sementara itu, peserta berperan untuk menyampaikan pertanyaan, ulasan, dan pembahasan sehingga menghasilkan pemahaman tentang suatu masalah.
Tidak berarti bahwa kelas tidak bisa menyelenggarakan seminar. Di kelas bisa pula diselenggarakan seminar. Yang penting bahwa kita mencoba membahas suatu masalah dengan argumen-argumen yang logis, tidak emosional. Para pembicaranya pun menggunakan gagasan, pendapat, tanggapan, pembahasan secara ilmiah pula. Lalu ada seotang pemrasaan yang menyajikan makalah.
Dalam melaksanakan sebuah seminar maka harus diperhatikan beberapa hal agar pelaksanaan seminar dapat berjalan dengan baik. Dalam seminar semua perangkat seperti moderator, penyaji dan notulis harus dapat bekerja sesuai dengan fungsinya masing – masing. Untuk itu pada makalah ini akan dibahas mengenai tata cara seminar yang baik.
PENGERTIAN SEMINAR
Seminar pada umumnya merupakan sebuah bentuk pengajaran akademis, baik di sebuah universitas maupun diberikan oleh suatu organisasi komersial atau profesional. Kata seminar berasal dari kata Latin seminarum, yang berarti "tanah tempat menanam benih".
Sebuah seminar biasanya memiliki fokus pada suatu topik yang khusus, di mana mereka yang hadir dapat berpartisipasi secara aktif. Seminar seringkali dilaksanakan melalui sebuah dialog dengan seorang moderator seminar, atau melalui sebuah presentasi hasil penelitian dalam bentuk yang lebih formal. Biasanya, para peserta bukanlah seorang pemula dalam topik yang didiskusikan (di universitas, kelas-kelas seminar biasanya disediakan untuk mahasiswa yang telah mencapai tingkatan atas). Sistem seminar memiliki gagasan untuk lebih mendekatkan mahasiswa kepada topik yang dibicarakan. Di beberapa seminar dilakukan juga pertanyaan dan debat. Seminar memiliki sifat lebih informal dibandingkan sistem kuliah di kelas dalam sebuah pengajaran akademis.
Perlu dicatat bahwa di beberapa universitas Eropa, sebuah seminar dapat berarti kelas kuliah yang besar, khususnya ketika dibawakan oleh ahli yang termasyhur (tanpa memperhatikan jumlah hadirin atau jangkauan mahasiswa yang berpartisipasi dalam diskusi). (Wikipedia, 03/09/2009).
Selain pengertiandiatas ada pengertian lain tentang seminar yaitu menurut Maidar G Arsyad yang mengatakan bahwa seminar adalah suatu pertemuan yang bersifat ilmiah untuk membahas suatu masalah tertentu dengan prasarana serta tanggapan melalui suatu diskusi untuk mendapatkan suatu keputusan bersama mengenai masalah yang diperbincangkan.
PENTINGNTA MELAKUKAN SEMINAR
Seminar dilaksanakan bertujuan agar mahasiswa/taruna terbiasa mengemukakan pendapat dan menyelesaikan masalah akademik secara ilmiah, dan menguasai tekhnik penyelenggaraan seminar sebagai suatu bentuk pertemuan ilmiah.
Selain itu juga seminar dimaksudkan agar mahasiswa/taruna mampu menyampaikan pendapat buah pikiran dalam seminar sebagai forum komunikasi akademik.
PERANGKAT SEMINAR
Dalam sebuah seminar harus ada pembagian tugas kerja. Pembagian tugas ini dimaksudkan agar pelaksanaan seminar dapat berjalan dengan baik. Adapun perangkat – perangkat seminar meliputi :
- Moderator, merupakan yang memimpin jalannya seminar. Moderator mempunyai tugas mengatur jalannya seminar dari awal sampai akhir begitu juga pada saat jalannya diskusi.
- Penyaji/Pemrasaran, adalah orang yang bertugas menyampaikan materi yang akan disampaikan pada seminar. Penyaji juga bertugas menjawab pertanyaan – pertanyaa yang diajukan oleh para peserta.
- Notulis/Sekretaris, bertugas mencatat hasil yg dicapai, mencatat proses dan prosedur diskusi, membantu pimpinan menyimpulkan dan merumuskan hasil seminar.
MENYELENGGARAKAN SEMINAR
Dalam menyelenggarakan seminar kelas, susunlah terlebih dahulu organisasi peleksanaannya. Seorang yang lain ditugasi sebagai pembahas khusus dari makalah yang disajikan. Seorang ditugasi sebagai moderator. Guru sebagai narasumber dan satu atau dua orang bertugas sebagai notulis yang bertugas menyusun laporan. Seminar bukan diadakan untuk menetapkan suatu keputusan terhadap masalah yang dibicarakan. Seminar hanya membahas cara pemecahan masalah. Karena inti dari sebuah seminar merupakan sebuah diskusi, laporan seminar pun merupakan laporan hasil diskusi. Oleh karena itu, laporan seminar hendaknya berisi hal-hal yang penting saja. Susunan acara seminar dapat dibuat seperti berikut.
a. Pembukaan oleh moderator.
b. Penyajian materi oleh penyaji.
c. Diskusi.
d. Penyimpulan.
e. Penutup.
Dalam menyelenggarakan seminar kelas, susunlah terlebih dahulu organisasi peleksanaannya. Seorang yang lain ditugasi sebagai pembahas khusus dari makalah yang disajikan. Seorang ditugasi sebagai moderator. Guru sebagai narasumber dan satu atau dua orang bertugas sebagai notulis yang bertugas menyusun laporan. Seminar bukan diadakan untuk menetapkan suatu keputusan terhadap masalah yang dibicarakan. Seminar hanya membahas cara pemecahan masalah. Karena inti dari sebuah seminar merupakan sebuah diskusi, laporan seminar pun merupakan laporan hasil diskusi. Oleh karena itu, laporan seminar hendaknya berisi hal-hal yang penting saja. Susunan acara seminar dapat dibuat seperti berikut.
a. Pembukaan oleh moderator.
b. Penyajian materi oleh penyaji.
c. Diskusi.
d. Penyimpulan.
e. Penutup.
MENGAJUKAN PERTANYAAN DALAM DISKUSI
Diskusi merupakan suatu pembicaraan untuk memecahkan suatu masalah yang dilakukan secara bersama-sama, atas dasar pertimbangan intelektual. Asas yang mendasari kegiatan diskusi adalah asas berpikir dan bersama. Dengan berpegang pada dua asas tersebut, diharapkan agar rumusan simpulan yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan karena sudah dikaji berdasarkan pemikiran banyak orang. Dengan demikian, keterlibatan seluruh peserta secara aktif dalam kegiatan diskusi merupakan tuntutan utama. Untuk dapat bertindak menjadi peserta yang baik dalam sebuah diskusi, kita harus tahu betul masalah yang didiskusikannya. Peserta diskusi harus dapat pula menangkap uraian yang dikemukakan pembicara agar dapat menanggapinya dengan baik. Salah satu bentuk tanggapan terhadap pembicara dalam diskusi di antaranya mengajukan pertanyaan. Dalam hal itu, kita harus memperhatikan hal-hal berikut:
MEMBERIKAN KRITIKAN DAN DUKUNGAN DALAM DISKUSI
Memberikan tanggapan terhadap suatu pendapat berarti memberikan persetujuan atau ketidaksetujuan kita terhadap pendapat itu. Dalam menyatakan persetujuan atau pendapat pembicara, kita harus memperkuatnya dengan menambahkan bukti atau keterangan. Dalam menyampaikan persetujuan, usaha agar komentar yang diberikan tidak berlebihan, berikan pula alasan yang masuk akal kemudian kemukakan pendapat sendiri dengan alasan yang meyakinkan.
Dalam memberikan kritikan dan sanggahan, tentunya terdapat tata krama yang harus ditaati agar diskusi itu berjalan dengan baik.
MENYAMPAIKAN GAGASAN DALAM DISKUSI
Diskusi adalah pertukaran pikiran, gagasan, atau pendapat antara dua orang atau lebih secara lisan untuk mencari kesatuan pikiran. Gagasan adalah pemikiran mengenai sesuatu sebagai pokok atau tumpuan untuk pemikiran selanjutnya. Menyampaikan gagasan berarti menyampaikan pemikiran atau ide kepada orang lain. Gagasan dapat diperoleh dari hasil pengamatan lapangan, penelitian, dan hasil kajian. Gagasan yang disampaikan seorang dapat memancing tanggapan dan pertanyaan.
Diskusi merupakan suatu pembicaraan untuk memecahkan suatu masalah yang dilakukan secara bersama-sama, atas dasar pertimbangan intelektual. Asas yang mendasari kegiatan diskusi adalah asas berpikir dan bersama. Dengan berpegang pada dua asas tersebut, diharapkan agar rumusan simpulan yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan karena sudah dikaji berdasarkan pemikiran banyak orang. Dengan demikian, keterlibatan seluruh peserta secara aktif dalam kegiatan diskusi merupakan tuntutan utama. Sebaiknya sebelum mengadakan diskusi, kita harus menetapakan gagasan atau topik diskusi. Gagasan merupakan pedoman yang menjadi fokus pembicaraan dalam dikusi.
MENGEMUKAKAN GAGASAN SECARA JELAS DAN MUDAH DIIKUTI
Untuk mengemukakan gagasan secara jelas maka kita perlu memiliki efektivitas berfikir, kita harus mempergunakan inti atau fokus kalimat yang sama. Jika kita ingin menggabungkan dua atau lebih kalimat atau klausa menjadi satu kalimat majemuk setara atau satu kalimat majemuk bertingkat maka kita harus memperhatikan fokus dalam penggabungkan tersebut, lebih-lebih pada kalimat majemuk bertingkat. Fokus dalam kalimat majemuk bertingkat harus terdapat dalam induk kalimat. Jadi, penulis harus memperhatikan mana dari dua kalimat yang hendak digabungkan itu menjadi fokus.
TATA KRAMA PENYAJI DAN PESERTA
Adapun tata krama dalam seminar ataupun diskusi panel diantaranya adalah,
Tata krama penyaji atau pemrasaran yaitu:
Tata krama peserta yaitu
Diskusi merupakan suatu pembicaraan untuk memecahkan suatu masalah yang dilakukan secara bersama-sama, atas dasar pertimbangan intelektual. Asas yang mendasari kegiatan diskusi adalah asas berpikir dan bersama. Dengan berpegang pada dua asas tersebut, diharapkan agar rumusan simpulan yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan karena sudah dikaji berdasarkan pemikiran banyak orang. Dengan demikian, keterlibatan seluruh peserta secara aktif dalam kegiatan diskusi merupakan tuntutan utama. Untuk dapat bertindak menjadi peserta yang baik dalam sebuah diskusi, kita harus tahu betul masalah yang didiskusikannya. Peserta diskusi harus dapat pula menangkap uraian yang dikemukakan pembicara agar dapat menanggapinya dengan baik. Salah satu bentuk tanggapan terhadap pembicara dalam diskusi di antaranya mengajukan pertanyaan. Dalam hal itu, kita harus memperhatikan hal-hal berikut:
- Pertanyaan diajukan dengan jelas dan mengenai sasaran, jangan berbelit-belit;
- Pertanyaan diajukan dengan sopan, hindarkan agar pertanyaan tidak dikemukakan dalam bentuk perintah atau permintaan; dan
- Usahakan supaya pertanyaan tidak ditafsirkan sebagai bantahan atau debat.
MEMBERIKAN KRITIKAN DAN DUKUNGAN DALAM DISKUSI
Memberikan tanggapan terhadap suatu pendapat berarti memberikan persetujuan atau ketidaksetujuan kita terhadap pendapat itu. Dalam menyatakan persetujuan atau pendapat pembicara, kita harus memperkuatnya dengan menambahkan bukti atau keterangan. Dalam menyampaikan persetujuan, usaha agar komentar yang diberikan tidak berlebihan, berikan pula alasan yang masuk akal kemudian kemukakan pendapat sendiri dengan alasan yang meyakinkan.
Dalam memberikan kritikan dan sanggahan, tentunya terdapat tata krama yang harus ditaati agar diskusi itu berjalan dengan baik.
MENYAMPAIKAN GAGASAN DALAM DISKUSI
Diskusi adalah pertukaran pikiran, gagasan, atau pendapat antara dua orang atau lebih secara lisan untuk mencari kesatuan pikiran. Gagasan adalah pemikiran mengenai sesuatu sebagai pokok atau tumpuan untuk pemikiran selanjutnya. Menyampaikan gagasan berarti menyampaikan pemikiran atau ide kepada orang lain. Gagasan dapat diperoleh dari hasil pengamatan lapangan, penelitian, dan hasil kajian. Gagasan yang disampaikan seorang dapat memancing tanggapan dan pertanyaan.
Diskusi merupakan suatu pembicaraan untuk memecahkan suatu masalah yang dilakukan secara bersama-sama, atas dasar pertimbangan intelektual. Asas yang mendasari kegiatan diskusi adalah asas berpikir dan bersama. Dengan berpegang pada dua asas tersebut, diharapkan agar rumusan simpulan yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan karena sudah dikaji berdasarkan pemikiran banyak orang. Dengan demikian, keterlibatan seluruh peserta secara aktif dalam kegiatan diskusi merupakan tuntutan utama. Sebaiknya sebelum mengadakan diskusi, kita harus menetapakan gagasan atau topik diskusi. Gagasan merupakan pedoman yang menjadi fokus pembicaraan dalam dikusi.
MENGEMUKAKAN GAGASAN SECARA JELAS DAN MUDAH DIIKUTI
Untuk mengemukakan gagasan secara jelas maka kita perlu memiliki efektivitas berfikir, kita harus mempergunakan inti atau fokus kalimat yang sama. Jika kita ingin menggabungkan dua atau lebih kalimat atau klausa menjadi satu kalimat majemuk setara atau satu kalimat majemuk bertingkat maka kita harus memperhatikan fokus dalam penggabungkan tersebut, lebih-lebih pada kalimat majemuk bertingkat. Fokus dalam kalimat majemuk bertingkat harus terdapat dalam induk kalimat. Jadi, penulis harus memperhatikan mana dari dua kalimat yang hendak digabungkan itu menjadi fokus.
TATA KRAMA PENYAJI DAN PESERTA
Adapun tata krama dalam seminar ataupun diskusi panel diantaranya adalah,
Tata krama penyaji atau pemrasaran yaitu:
- Menyiapkan makalah yang sesuai dengan topik dan landasan pemikiran yang akurat;
- Menyampaikan makalah secara berurutan, singkat, dan jelas;
- Menerima kritik dan saran dari berbagai pihak;
- Menjawab pertanyaan dengan objektif.
Tata krama peserta yaitu
- Mempelajari makalah;
- Bersikap sopan;
- Menjaga kelancaran rapat/ diskusi;
- Tidak berbicara pada waktu seminar/ diskusi;
- Apabila materi yang disampaikan belum selesai hendaknya jangan ada yang bertanya, bila ingin bertanya ada waktunya yaitu sesi pertanyaan;
- Apabila peserta ingin bertanya sebaiknya peserta sebelum berbicara mengangkat tangan atau mengacungkan jari. Bila pemandu sudah mempersilahkan barulah berbicara;
- Menyampaikan pertanyaan dengan singkat dan jelas.
Semoga Bermanfaat...
Sumber :
http://www.wikipedia.com.
http://treeyoo.wordpress.com.
No comments:
Post a Comment