Friday, March 6, 2015

PELATIHAN BUDIDAYA GURAMI


I.              DIAGRAM PROSEDUR KERJA
             Persiapan lahan dan benih
 
Setelah 5 hari diisi air, lakukan penebaran benih namun sebelumnya benih diadaptasikan terlebih dahulu dengan padat penebaran 10 ekor/m2 dengan ukuran benih terkecil 3 jari/bungkus rokok. Atau bisa dengan menggunakan benih ukuran 4-5 ekor/kg.
 
Setelah benih ditebar 1 minggu, sebaiknya baru diberi makan pakan pelet dan daun-daunan.
 
          Perawatan kualitas air dan pemeliharaan ikan
 
Masa pemeliharaan 4-5 bulan untuk ukuran benih tanam 4-5 ekor/kg dan 7-10 bulan untuk ukuran benih tanam 3 jari


II.           METODOLOGI
A.      Persyaratan Lokasi
1.         Tersedia air yang cukup sepanjang tahun melalui air sungai yang diendapkan terlebih dahulu maupun mata air dari air tanah
2.         Kualitas air memenuhi persyaratan sebagai berikut:
-            PH 7-8
-            Temperatur 28-300
-            Kedalaman air bak 40-60 cm
-            2 terlarut 5-7 ppm
-            Kadar garam 0-3 ppm
-            Amoniak (NH3) < 1 ppm
3.         Bukan merupakan daerah rawan banjir
4.         Tidak terlalu jauh dari tempat tinggal, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pengawasan.
5.         Keamanan terjamin dari serangan regul, maupun hama yang lain.
6.         Tanah persawahan maupun pekarangan dapat dipergunakan
7.         Di tempat yang tenggar. Hindari tempat yang teduh karena kelembaban tinggi.

B.       Persiapan kolam pembesaran
1.      Kolam pembesaran gurami boleh menggunakan kolam tradisional, kolam terpal, atau pun kolam permanen
2.         Ukuran kolam berkisar 50 – 300 m dengan kedalaman 1,5 m
3.         Kolam dikeringkan 5-7 hari, kalau kolam semen cukup 2 hari
4.         Dasar kolam diberi kapur 50 gr per m2
5.         Pemberian pupuk organik 500 gr per m2
6.         Isi kolam setinggi 1 m. Setelah seminggu ditebari, air dinaikkan.
7.         Biarkan selama 5-7 hari, kolam baru siap untuk ditebari benih


C.      Pelaksanaan pembesaran
1.         Setelah kolam dipersiapkan, lakukan penebaran benih ukuran terkecil 3 jari/bungkus rokok. Dengan kepadatan 10 ekor per m2
2.         Cara pelaksanaan penebaran benih:
a.         Adaptasikan terlebih dahulu benih sebelum ditebar dengan cara menyesuaikan suhu air kolam dengan suhu pengangkutan (air dicampur)
b.        Lakukan penghitungan jumlah ikan yang ditebar
c.         Bila diperlukan lakukan desinfektan. Boleh dengan garam 0,05 ppm.
d.        Penebaran dilakukan pada pagi atau sore hari
e.         Jangan dilakukan pada saat hujan turun


B.       Cara pemberian pakan
1.         Setelah ikan ditebar ke kolam, biarkan selama satu minggu ikan tidak diberi makan
2.         Setelah itu, berikan pakan tambahan daun dan pelet
3.         Pakan utama adalah pakan pabrik dengan kandungan protein 28 persen atau lebih sebanyak 5% dari berat biomassa dan tambahkan daun-daunan secukupnya
4.         Tambahkan vitamin C dan B complex setiap 2 minggu sekali dengan cara dicampur ke pakan dengan dosis 5 butir per kg pakan
5.         Untuk pembesaran 1000 ekor, membutuhkan pakan 35 zak-40 zak pakan, setelah habis pakan ikan boleh dipanen
6.         Apabila menghendaki panen lebih awal, lama pemeliharaan 4 bulan. Ikan bisa dipanen untuk dijual
7.         Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore, sebaiknya pakan diberi probiotik (boleh EM4, Raja Grameh ataupun probiotik yang lain) sebanyak kurang lebih 3 tutup untuk setiap pemberian makan dan diberi tetes tebu ditambah air.
8.         Pakan dibiarkan agar probiotik beserta yang lain dapat meresap dalam pakan.



C.      Pengelolaan kualitas air
1.         Usahakan air dapat mengalir setiap hari walaupun kecil. Tapi air yang masuk ke unit pembesaran apabila menggunakan air sungai harus melalui proses pengendapan terlebih dahulu. Apabila tidak dapat mengalir setiap harinya, maka lakukan pergantian air satu minggu minimal sekali dengan cara dialirkan sepertiga bagian air kolam dan ditambah air yang baru
2.         Air yang dipergunakan air sumur. Apabila menggunakan bak semen atau terpal. Itu lebih baik untuk menghindari resiko penyakit

D.    Cara pemanenan
1.         Setelah ikan umur usia panen (4 Bulan), boleh dipanen untuk dijual atau dibesarkan kembali. Namun boleh juga ikan dipelihara sampai umur 7-10 bulan dengan perkiraan pakan menghabiskan 35-40 zak baru ikan dipanen. 
2.         Untuk ikan yang akan dipanen jangan diberi makan. Karena ini akan berakibat fatal dan merupakan kesalahan besar.
3.         Lakukan penurunan air hingga 1 m.
4.         Gunakan jaring panjang untuk menggiring ikan ke tepi kolam, jangan dilakukan sekaligus. Tapi seperempat bagian kolam dulu yang dijaring. Hati-hati jangan sampai banyak ikan yang meloncat
5.         Lakukan penangkapan satu persatu setelah ikan berada di tepi kolam, dan masukkan ke dalam wadah yang dipersiapkan
6.         Agar ikan gurami yang ditangkap lebih mudah, caranya dengan tutup mata gurami degan telapak tangan dan jari tangan kiri, tangan kanan memegang bagian belakang. Balikkan ikan tersebut perut menghadap ke atas
7.         Setelah dalam wadah cukup jumlahnya, maka wadah dibawa ke tempat penimbangan

E.       Cara penimbangan
1.         Siapkan timbangan (timbangan duduk).
2.         Timbang wadah (drum potongan) dan beri air seberat 25 kg. Selanjutnya ambil ikan satu persatu dan masukkan di wadah tempat timbangan dan hitung jumlah ikan yang ditimbang. Penimbangan sampai berat 50 kg. Setelah itu ikan tambah satu ekor sebagi bonus.
3.         Angkat ikan beserta wadah ke tempat penampungan atau pengangkutan.
4.         Lakukan sampai ikan habis dipanen
5.         Lakukan penghitungan baik jumlah ekor maupun jumlah timbangan

No comments:

Post a Comment